Senin, 13 April 2009

AGAR HIDUPMU MENJADI BERMAKNA

Pernah kita berfikir untuk apa hidup ini?? Kadang kita tidak yakin dengan kehidupan setelah kematian. Sehingga kita lebih menyibukan diri ini dengan sesuatu yang tiada bermakna dan akhirnyapun hidup itu sendiri tidk bermakna. Maukah hidup ini lebih bermakna???

Dunia ini hanyalah tempat persinggahan. Hidup dan kehidupan didalamnya laksana sebuah perjalanan pendek untuk menemukan arti hidup dan kehidupan itu sendiri. Karena pendeknya perjalanan yang ditempuh di dunia ini, masih banyak manusia yang tidak dapat menemukan apa makna dari hidup ini, untuk apa, dan bagaimana menjalaninya.
Tengoklah para pengamen dijalanan. Sehari-hari mereka sibuk dengan menyanyi untuk mendapatkan uang. “Tidak ada lapangan pekerjaan” itulah pembelaan yang biasa mereka lontarkan. Padahal, betapa bumi ini luas, masih banyak lahan-lahan yang belum tersentuh manusia. Bukankah manusia telah dibekali dengan akal? Itu adalah untuk mengelola bumi ini agar manfaat. Mengapa mereka para pengamen tidak menciptakan lapangan pekerjaan? Malulah pada kakek-kakek yang masih kuat untuk mengayuh becak, menjadi penampung sampah, atau kerja serabutan lainnya. Pernah saya menyaksikan kakek tua jualan minyak tanah, jualalan air bersih di komplek perumahan, dan masih banyak lagi contohnya. Lalu mengapa pengamen berdalih tidak ada lowongan pekerjaan? Mereka memaknai hidup ini seperti apa??? Meminta-minta???
Atau tengoklah seorang pebisnis sukses. Sehari-hari seolah tiada waktu senggang untuknya. Pagi-pagi berangkat, siang meeting dengan rekan bisnis, sore menjadi pembicara disebuah seminar, atau menghadiri seminar, malam pulang, lalu tidur, terus menerus seperti itu. Tapi dia melupakan peran dan tanggungjawabnya sebagai mahluk dan hamba Allah SWT. Astaghfirullah !! Dia seakan hidup dengan sendirinya, mendapatkan harta berkat usahanya, tanpa ada campur tangan Tuhan atau manusia lain. Ibadah dia lupakan, shalat selalu terlewati, puasa sakit maag, zakat tidak ada anggaran, naik haji tidak ada waktu, apalagi amar makruf nahi munkar. Dunia seakan dimiliki untuk selamanya. Jangankan untuk urusan ibadah, istri dan anak-anaknyapun terlupakan. Hidup yang tidak jelas!!!
Ada juga seseorang dengan hidup yang sederhana, atau bahkan dapat dikatakan hidup pas-pasan (pas membutuhkan uang, pas ada tuh…). Tapi dia mampu membuat kebahagiaan sendiri bersama keluarganya. Sungguh dia memaknai hidup ini sebagai syurga tahap pertama (untuk kemudian syurga abadi kelak di akhirat). Mengapa dia bisa seperti itu???
Sahabat,,,
Ada beberapa hal yang harus kita miliki agar dapat memaknai hidup ini.
Pertama, milikilah sifat Syukur dan Sabar. Syukur dan sabar adalah dua garis batas yang mengendallikan kita dalam kehidupan ini. Garis syukur berada di atas. Artinya, ketika kita mendapatkan sesuatu yang membahagiakan, misal dikarenakan kita meraih suatu prestasi hidup yang gemilang, maka kita akan merasa naik ke atas. Nah, garis syukur ini yang menjadi batasnya. Jangan sampai kita melewati garis syukur ini, karena akan menjadi takabbur. Sebaliknya, garis sabar berada di bawah. Sehingga ketika kita mendapatkan suatu musibah atau bencana hidup, kita jangan samapai melebihi batas garis sabar, karena akan menjadi kufur. So,, garis syukur dan sabar akan menjadi pembatas hidup kita, dan karenanya kita akan dapat memaknai hidup ini sebagai suatu jalan yang lurus menuju Illahi Rabbi…
Kedua, milikilah rasa cinta. Cinta akan merubah sesuatu yang tiddak mungkin menjadi mungkin. Cinta akan merubah sesuatu yang berat menjadi ringan, susah menjadi mudah. Cinta adalah kekuatan yang maha dahsyat. Cinta adalah sumber energi kita untuk menggapai apa yang kita harapkan. Bisa kita lihat bagaimana ketika sepasang kekasih sedang memadu cinta. Sang jejaka akan melakukan apapun untuk sang gadis pujaannya walaupun harus mempertaruhkan nyawanya sekalipun. Itulah cinta yang kadang kita sendiri tidak mengetahui mengapa hal itu bisa muncul dalam kehidupan ini. Sahabat, jadikanlah cinta sebagai kekuatan untuk meniti kehidupan ini. Cintailah kehidupan ini. Karena kehidupan ini (di dunia) adalah sebentar. Jadikanlah cinta ini sebagai benih untuk menuai amalan hasanah yang kelak di akhirat akan menyelamatkan kita dari panasnya api neraka. Cintailah sesuatu yang pantas kita cintai (sesuai dengan syariat). Cintailah Allah, Rasul-Nya, keluarga kita (suami atau istri dan anak-anak), saudara kita, dan alam beserta mahluk lainnya di muka bumi ini. Dan cinta akan menjadikan hidup ini bermakna.
Ketiga, milikilah kesungguhan (mujahadah). Tanpa kesungguhan, kita tidak akan optimal dalam meraih apa yang diharapkan. Tanpa kesungguhan, kita akan merasa berat dalam meniti pertarungan hidup ini. Maka sungguh-sungguhlah dalam hidup ini. Sungguh-sungguh dalam menjemput rizki, dalam beribadah, dan dalam melakukan segala aktifitas. Kesungguhan ini akan menghantarkan kita pada kemuliaan, karena kita mengoptimalkan segala apa yang kita miliki sebagai anugerah dari Allah SWT. Anugerah akal, ketajaman hati, dan kekuatan fisik kita optimalkan dalam meniti kehidupan ini, dan dengannya akan semakin bermakna.
Keempat, bingkai hidup ini dengan kekuatan doa. Sudah sangat jelas dalam al-Quran Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ghaffar : 60 , “ud’uuni astajib lakum”. Yang artinya berdoalah kepadaku niscaya akan Aku kabulkan. Dalam Q.S. Al-Baqarah : 186 juga disebutkan hal yang senada, tentang doa. Sahabat, janji Allah adalah benar, terkabulkan. Setiap kita berdoa pasti akan dikabulkan oleh Allah. Hanya seringkali kita tidak bersabar dalam menyikapi dikabulkannya doa. Ada banyak cara bagi Allah dalam mengabulkan doa-doa kita. Langsung dikabulkan, ditangguhkan dulu samapai Allah memandang kita layak menerimanya, atau dapat dijadikan sebagai kifarat dosa-dosa kita. Maka jangan pernah kita berputus asa dalam berdoa. Doa adalah senjata terampuh manusia yang beriman. Dan dengan doa berarti kita mengakui kedhaifan diri dihadapan Allah SWT, akhirnya kita akan merasakan betapa hidup ini bermakna sekali.
Kelima, jadikanlah Allah sebagai tujuan terakhir kita. Sahabat, jika kita sudah menjadikan Allah sebagai tujuan terakhir kita, maka kita tidak akan menghawatirkan kehidupan di dunia ini. Tidak khawatir dengan kekurangan harta karena rizki kita sudah pasti Allah sediakan dan Allah tentukan. Memang ini sulit ketika akan dilaksanakan. Tapi marilah kita bersama-sama untuk mencobanya. Toh ini adalah perintah Allah yang sudah pasti akan bisa kita lakukan, karena Allah memberikan tugas sesuai dengan kemampuan kita??????
Sahabat,
Itulah mungkin beberapa hal yang harus kita miliki agar kita dapat memaknai hidup ini lebih bermakna. Selamat mencoba dan mencoba……
Wallahu a’lam


By: Imam Kamal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar